SAMPIT – Proses pembangunan destinasi wisata ujung pandaran yang terletak di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk tahap pertama dianggap rampung. Memasuki tahap kedua, hingga sekarang belum ada kejelasan besaran anggara yang digelontorkan. Sebab, APBD Kotim tahun 2020 mengalami defisit.
“Total anggaran Rp 37 miliar dari APBD Kotim sedangkan pembangunannya dilakukan tiga tahap hingga 2021, untuk tahap pertama sebesar Rp 18 miliar dan tahap kedua belum tahu berapa miliar yang akan digelontorkan,” ucap kontraktor pembangunan destinasi wisata ujung pandaran Muliyanto, baru-baru ini.
Pembangunan destinasi wisata ujung pandaran merupakan mega proyek multiyears menggunakan dana APBD Kotim. Sesuai rencananya, proyek itu harus selesai 2021 mendatang.
Muliyanto menjelaskan, pengerjaan yang sudah dilakukan terutama pada tahap pertama tahun 2019 diantaranya, pembangunan siring, taman wisata, sanggar pentas, WC umum dan musala.
Untuk tahap kedua, lanjutnya, pengerjaan lanjutan pembuatan taman wisata, meratakan lahan taman dan pasang paving batako.
Sedangkan tahap ketiga, pembangunan rumah toko (ruko) yang diperuntukan bagi penjual makanan dan minuman, dan pengrajin souvenir.
Disamping itu, tambah Muliyanto, pembangunan selanjutnya pemasangan tiang pancang untuk pelabuhan laut pantai.
Panjang pelabuhan diperkirakan 200 meter menjorok ke laut. Bentuk pelabuhan seperti huruf ‘T’.
“Pembangunan pelabuhan huruf T itu kemungkinan besar tidak masuk dalam anggaran Rp 37 miliar, kemungkinan besar dananya berasal dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
(ifin/beritasampit.co.id)