PALANGKA RAYA – Wakil Walikota (Wawali) Palangka Raya, Umi Mastikah turut menari Manasai di acara puncak Mamapas Lewu, di Huma Betang Hapakat Kalimantan Tengah, Senin 30 Desember 2019.
Umi Mastikah yang ikut menari langsung disambut meriah para tamu yang hadir. Bahkan Umi pun menggunakan pakaian khas Dayak sebagai bentuk apresiasi acara
Mamapas Lewu.
Sebelum menari, Umi Mastikah didaulat untuk membuka acara tahunan tersebut. Dalam sambutannya, Umi mengatakan kalau acara Mamapas Lewu merupakan tradisi Dayak yang harus dilestarikan.
Pemerintah kata Umi berkomitmen untuk melestarikan budaya dengan memasukkan acara Mamapas Lewu sebagai agenda tahunan melalui Dinas Kebudayaan dan Parawisata.
Umi mengakatakan Mamapas Lewu atau Membersihkan Kampun merupakan budaya leluhur. “Ini wujud permohonon untuk melindungi wilayah agar terhindar dari hal-hal buruk atau bencan,” ujar Umi
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Hj Norma mengharapkan dengan acara Mamapas Lewu mampu membawa budaya Kalimantan Tengah menjadi daya tarik wisata
“Selain melestarikan budaya asli kita juga secara tidak langsung menjadikan Memapas Lewu Sebagai daya tarik wisata,” ujar Norma.
Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Yulindra Dedi, mengatakan dengan menjujung tinggi makna rumah betang membangun kesadaran masyarakat agar melestarikan budaya yang ada.
“Dalam acara Memapas Lewu yang bermakna membersihkan dari kejahatan dan kesadaran untuk melestarikan alam sebagai budaya warisan leluhur yang membawa kebaikan dan akan dilakukan sampai Januari,” ujar Yulindra.
(Rda/beritasampit.co.id)