Editor : Maulana Kawit
SAMPIT – Terobosan baru diprogramkan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Salah satunya, mengajak seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOPD) memanfaatkan lahan sempit di kantor untuk budidaya sayuran organik.
Kepala Dinas Pertanian Kotim I Made Dikantara melalui Kabid Hortikultura Hj Permata Fitri menjelaskan, pemanfaatan lahan pekarangan kantor oleh Dinas Pertanian dilaksanakan dalam rangka mendisplaykan tanaman pangan, hortikultura bagi para ASN maupun masyarakat yang berkeinginan memanfaatkan lahan yang sempit untuk melakukan budidaya sayuran organik.
“Kegiatan ini dikenal dengan Obor Pangan Lestari (OPAL), fungsinya, kata Fitri, sebagai bentuk budidaya lahan pekarangan kantor untuk ditanami tanaman pangan, hortikultura yang ditata rapi sedemikian rupa sehingga, sedap dipandang mata bagi siapa saja yang berkunjung,” ujarnya, Selasa (10/13/2019).
Jangka pendek pelaksanaan OPAL, lanjutnya, untuk pemanfaatan lahan perkantoran sebagai penyedia pangan dan sebagai percontohan yang dapat ditiru bagi masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan.
“Selain dijadikan tempat budidaya tanaman pangan, hortikultura. OPAL ini juga dijadikan sebagai pusat informasi budidaya dan teknologi serta dijadikan tempat pengembangan pusat pembibitan,” katanya.
Pembibitan yang telah menghasilkan bibit kedepannya, Dinas Pertanian mengharapkan, mampu menularkan ke masyarakat sekitar yang ingin memperoleh bibit untuk dikembangkan di halaman rumah masing-masing.
“Kami harapkan ke depannya di Kotawaringin Timur masing-masing SOPD memiliki OPAL di pekarangan kantornya,” sarannya.
Sekadar diketahui, Kementrian Pertanian mengalakkan Ketahanan Pangan Nasional dimulai dari keluarga/rumah tangga. Ketersediaan Pangan di tingkat keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat serta meningkatnya kesejahteraan.
Diharapkan jangka panjangnya konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih beragam, bergizi seimbang dan aman, mampu meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga, meningkatkan akses pangan keluarga, konservasi sumber daya genetik lokal, dan mengurangi jejak karbon serta emisi gas pencemar udara.
OPAL ini juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting.
(ifin/beritasampit.co.id)