SAMPIT – Para bakal calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kotawaringin Timur yang serius maju Pilkada 2020 sepertinya harus cermat mengatur strategi untuk bisa menjadi pemenang di ajang politik tersebut.
Ketua Karang Taruna Kalimantan Tengah, Abdul Hafid, Rabu (2/10/2019) mengatakan hasil pilkada sejumlah kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah belum lama ini perlu menjadi pencermatan para bakal calon, sehingga tidak terkesan asal maju.
“Pertama kepastian partai politik pengusung, karena ini syarat mutlak bagi yang maju diusung oleh partai politik. Kedua adalah pasangan yang akan dibawa baik jadi bupati atau wakil harus menjadi kekuatan yang mampu mendulang suara dan saling melengkapi.”katanya.
Pilkada 2020 di Kotim kata dia, menjadi menarik, tidak adanya petahana yang ikut, mendorong tokoh-tokoh untuk menawarkan diri dengan mendaftar di sejumlah partai politik menjadi bakal calon tampaknya lebih banyak.
Pada posisi euforia mendaftarnya para tokoh tersebut, menurutnya memberikan kesempatan masyarakat untuk menilik lebih awal sosok dan figur bakal calon kepala daerah.
“Pada Pilkada kabupaten atau kota Palangka Raya, menunjukan cara dan sikap memilih dari masyarakat terhadap pasangan calon. Figur perempuan sepertinya sedang naik daun, selain itu figur muda, swasta dan berpaham politik,”katanya.
Soal perempuan menang Pilkada, mantan Ketua PWI Kotim ini menyebutkan contoh Pilkada di kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Kota Palangka Raya, Seruyan, Pulang Pisau dan Gunung Mas.
Dari hasil pilkada itu juga, hadir kepala daerah muda baik diposisi pertama atau kedua. “Untuk muda ini hampir merata di setiap Pilkada, Kota Palangka Raya pasangan Muda – Perempua, Lamandau Muda – Muda, Katingan Wakil Bupati Muda, Gunung Mas Muda – Perempuan, Kobar Perempuan – Muda dan lain-lainnya,”katanya.
Terkait pemimpin muda ini, menurut dia, Kotim merupakan kabupaten pendobrak pertama, ketika H Supian Hadi, bupati dua periode sekarang, terpilih pada pilkada 2010 diusia hampir 34 tahun lalu menyusul daerah lainnya. “Waktu itu tidak hanya bupatinya, saja muda tapi ketua DPRD Kotim justru lebih muda lagi dari bupati, yaitu Jhon Krislie. Keduanya sama-sama saya lihat berhasil,”terangnya.
Pada posisi Kotim yang sedang berkembang saat ini, harapan pada umumnya masyarakat adalah hadir pemimpin baru yang melanjutkan pembangunan dengan visi dan cita-cita besar.
“Saya optimistis Kotim akan melompat hebat di masa yang akan datang dengan hadirnya pemimpin baru yang bervisi besar. Nah ini tergantung seleksi dari parpol dan masyarakat nanti yang menentukannya, semuanya ditentukan oleh masyarakat sendiri,”pungkasnya.(Jun/beritasampit.co.id)