PALANGKA RAYA – Bencana kabut asap yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini tentunya sangat mengkhawatirkan, bahkan jika kabut asap dengan kondisi saat ini terjadi hingga satu Minggu kedepan dapat berpotensi membuat perekonomian menjadi tersendat.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat menghadiri rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan tugas satgas gabungan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalteng Tahun 2019 yang dilaksanakan di Aula Eka Hapakat lt. III komplek kantor Gubernur, Palangka Raya, Jumat (6/9/2019).
Dia mengatakan bahwa kondisi kemarau yang selalu terjadi setiap tahunnya ada yang masuk dalam kategori musim kemarau basah dan kemarau kering.
Musim kemarau kering inilah yang perlu diantisipasi karena jika tidak ada hujan maka lahan akan jadi kering dan rentan terbakar.
Selain itu Sugianto mengatakan bahwa pemerintah daerah seharusnya bergerak lebih cepat ketika sudah terjadi karhutla seperti saat sekarang ini.
“Semestinya sebelum kemarau kering terjadi sudah dilakukan sosialisasi-sosialisasi ke masyarakat,” ucap Sugianto.
Sementara itu dia juga menilai bahwa ada baiknya ketika kemarau kering terjadi yang mengakibatkan karhutla ada baiknya pemerintah pusat dapat mengirimkan alat-alat untuk pemadaman ketimbang melakukan rapat-rapat.
Artinya dengan adanya alat-alat pemadaman tersebut otomatis dapat langsung melakukan pemadaman di wilayah yang rawan karhutla sehingga bencana asap dapat ditanggulangi.
Selain itu dalam rangka gerak cepat dalam penanggulangan kabut asap akibat karhutla dia meminta agar alat-alat pendukung pemadaman api yang ada agar segera bisa digunakan seluruhnya dan tidak perlu berlama-lama lagi.
Sementara itu untuk armada heli water bombing dia meminta untuk yang ada saat ini difokuskan di satu wilayah dan nantinya akan meminta tambahan armada sekitar 4 hingga 5 unit.
(apr/beritasampit.co.id)